Kamis, 13 Desember 2012

ANTOSIANIN



Antosianin (bahasa Inggris: anthocyanin, dari gabungan kata Yunani:anthos = "bunga", dan cyanos = "biru") adalah pigmen larut air yang secara alami terdapat pada berbagai jenis tumbuhan. Sesuai namanya, pigmen ini memberikan warna pada bunga, buah, dan daun tumbuhan hijau, dan telah banyak digunakan sebagai pewarna alami pada berbagai produk pangan dan berbagai aplikasi lainnya. Warna diberikan oleh antosianin berkat susunan ikatan rangkap terkonjugasinya yang panjang, sehingga mampu menyerap cahaya pada rentang cahaya tampak. Sitem ikatan rangkap terkonjugasi ini juga yang mampu menjadikan Antosianin sebagai antioksidan dengan mekanisme penangkapan radikal. Antosianin merupakan sub-tipe senyawa organik dari keluarga flavonoid, dan merupakan anggota kelompok senyawa yang lebih besar yaitu polifenol. Beberapa senyawa antosianin yang paling banyak ditemukan adalah pelargonidin, peonidin, sianidin, malvidin, petunidin, dan delfinidin.

Ekstraksi antosianin buah salam


Ekstraksi dilakukan menggunakan pelarut air yang diasamkan dengan penambahan 1% HCL pada proporsi sampel : pelarut (1:1), (1:3) dan (1:5) b/v. Ekstrak yang diperoleh dipisahkan dengan menggunakan vaccum filter, dikentalkan menggunakan vaccum evaporator pada suhu 60°C hingga berbentuk pasta. Selanjutnya ekstrak dilarutkan (konsentasi 10% b/v) dalam etanol 75% untuk pengujian kadar total antosianin, dan dalam metanol 75% untuk pengujian kapasitas anti radikal. Larutan ekstrak kemudian disimpan dalam botol gelap dan dihembus dengan nitrogen untuk mengusir oksigen dalam head space, botol ditutup dan disimpan dalam coolroom suhu 40C sampai digunakan untuk analisis kimia.

3 komentar:

  1. dalam isolasi antosianin dari buah salam ini pelarut yang digunakan adalah air yang diasamkan, nah kenapa pelarutnya harus diasamkan???

    BalasHapus
  2. Pelarut yang digunakan untuk mengekstraksi antosianin buah salam dalam penelitian ini adalah air yang diasamkan dengan penambahan 1% HCl. Tujuan penambahan HCl adalah untuk memeberikan suasana asam karena antosianin bersifat lebih stabil pada pH asam. selain itu dengan pelarut dalam keadaan asam akan menyebabkan semakin banyak dinding vakuola yang pecah sehingga pigmen antosianin semakin banyak yang terekstraksi.

    BalasHapus
  3. Selain yang dikatakan oleh saudara sri umi rahayu kemampuan mendonorkan hidrogen ( hydrogen-donating activity) dari antosianin meningkat pada kondisi yang semakin asam. Turker dan Erdogdu (2006) menyatakan pH berpengaruh terhadap efisiensi ekstraksi antosianin dan koefisien difusinya, semakin rendah pH maka koefisien distribusi semakin tinggi. Penggunaan HCl 1% dalam ekstraksi
    antosianin akan menyebabkan hidrasi sebagian hingga total antosianin yang terasetilasi sehingga
    akan mempengaruhi absorbsinya dalam tubuh

    BalasHapus