Tembakau adalah tanaman musiman yang tergolong dalam tanaman
perkebunan. Pemanfaatan tanaman tembakau terutama pada daunnya yaitu untuk pembuatan rokok. Nikotin adalah suatu jenis senyawa kimia yang termasuk ke dalam golongan alkaloid karena mempunyai
sifat dan ciri alkaloid.
Isolasi Nikotin dari daun tembakau
25 gram daun tembakau kering
rajangan yang telah
dibungkus kertas saring dimasukkan ke dalam alat soxhlet, dilakukan
ekstraksi dengan menggunakan 300 mL metanol selama 7 jam. Sampel yang digunakan
adalah 100 gram sehingga ekstraksi
dilakukan 4 kali. Ekstrak / filtrat
yang dihasilkan dievaporasi sampai dihasilkan larutan yang pekat atau filtrat tinggal 10 % dari volume semula
Larutan pekat dituangkan ke dalam labu erlenmeyer
dan
diasamkan dengan H2SO4 2 M sebanyak 25 mL. Larutan diaduk
dengan magnetik stirer agar homogen.
Larutan
diuji dengan kertas lakmus
sampai
berwarna merah. Kemudian larutan diekstrak
dengan kloroform 25 mL
sebanyak 3 kali dengan corong pisah. Ekstrak yang dihasilkan berada di lapisan
bawah diuji dengan reagen Dragendorf, positip
alkaloid jika timbul endapan orange.
Ekstrak dinetralkan lagi dengan
menambahkan
NH4OH, kemudian
diekstraksi lagi dengan kloroform 25
mL sebanyak 3 kali. Ekstrak yang diperoleh diuapkan dengan dianginkan, kemudian dimurnikan dengan
kromatografi kolom
dengan
silika
gel
11,5
gram
sebagai fase diam, panjang kolom
10 cm, diameter kolom
3 cm dan dengan eluen n heksana
dan kloroform, metanol dengan perbandingan 1:0, 7:3, 5:5, 3:7 dan 0:1 masing – masing sebanyak
10 mL.
Pada isolasi nikotin ini terdapat penambahan asam, lalu dinnetralkan kembali. Pertanyaannya apakah gunanya penambahan asam pada isolasi nikotin dan kenapa harus dinetralkan dengan menambahkan basa??
BalasHapusPenambahan asam pada isolasi nikotin adalah untuk membentuk garam Nikotin yang berbentuk kristal, karena pemurnian zat padat akan lebih mudah dibandingkan zat cair. Sedangkan dinetralkan dengan penambahan basa adalah untuk menghasilkan basa bebas, karena yang dapat diekstraksi oleh pelarut organik adalah nikotin dalam bentuk basa bebasnya.
BalasHapusGugus amina pada struktur nikotin merupakan amina tersier yang dapat terprotonasi untuk membentuk garam. Gugus amina tersier pada struktur nikotin terikat pada cincin piridin dan cincin pirolidin. Dilihat dari harga pK, cincin pirolidin sekitar 8 dan pK cincin piridin sebesar 3 maka pada pH 7 gugus amina pada cincin pirolidin akan terprotonisasi sekitar 90%. Nikotin dengan gugus amina terprotonasi ini dapat bereaksi dengan basa kuat menghasilkan basa bebas.
BalasHapusPemisahan dan pemurnian zat cair akan lebih sukar dibandingkan dengan zat padat. Maka nikotin yang berbentuk cair, diubah menjadi garamnya yang berbentuk padat. Nikotin dapat bereaksi dengan asam pikrat membentuk nikotin dipikrat yang berbentuk padat. Jumlah/masa nikotin dipikrat akan jauh lebih besar dibandingkan massa nikotin sehingga pemurniannya akan lebih mudah.
Penambahan basa berfungsi untuk menghasilkan basa bebas, karena yang dapat diekstraksi oleh pelarut organic adalah nikotin dalam bentuk basa bebasnya.
BalasHapusPenambahan asam adalah untuk membentuk Nikotin dalam bentuk garamnya yang berbentuk kristal, karena pemurnian zat padat akanlebih mudah dibandingkan zat cair.